Selasa, 18 Agustus 2009

Gerakan Membangun Bangsa

Demi matahari dan sinarnya di pagi hari
Demi bulan apabila mengiringi
Demi siang apabila menampakkan diri
Demi malam apabila menutupi
Demi langit dan seluruh binaannya
Demi bumi dan yang ada di permukaannya
Demi jiwa dan penyempurnaannya
Allah mengilhamkan sukma kebaikan dan keburukan
Beruntunglah bagi siapa yang mensucikannya
Merugilah bagi siapa yang mengotorinya

Aku sedang mengagumi sebuah gerakan konkrit membangun moral bangsa. Kenyang dengan jargon-jargon dan adagium-adagium yang dilontarkan beberapa orang dengan ide yang juga sejenis: pembaruan, reformasi, rekonstruksi, namun hanya menjadikannya sebuah headline belaka, gerakan yang satu ini menggebrak dan meraung-raung gagah berani.
Aku jadi teringat seekor macan:)

Dari seorang bapak konseptor yang handal berkarakter kuat berbekal 99 suara hati mulia, kemudian lahir kader-kader terbaik yang sudah matang tertempa ilmu. Mereka kemudian menyebarkan anak didik-anak didik itu ke seluruh penjuru negeri bahkan hingga membelah benua.
Betapa cerdasnya untuk tidak mengambil jalan pengkultusan individu!

Langkah konkrit. Itu kuncinya. Dengan paket spiritualitas modern, dengan konsep pembentukan karakter diri berbasis spiritualitas, mereka bergerak dengan rapi, well-organized, tajam, tepat sasaran dan tak gentar, bergerak, menyerang, menyebrang, terjang.
Aku jadi ingat sebuah lagu perjuangan:)


Mereka memang gagah. Keren, bahasa santainya! Sangat terencana dan menjunjung tinggi profesionalitas. Mereka juga open mind dengan tak segan memuji, mengambil teori negara lain, mengkaizenkan sebuah prinsip (kaizen berarti “mengambil yang baik, membuang yang buruk dan menciptakan yang baru) dan memakainya sebagai teori study yang baru dengan tetap menggenggam erat Al Haq.

Mereka mengenalkan tauhid dan fitrah dengan ’sahabat-sahabat lain’, dengan sangat bersahabat dan hangat. Very warm. Benar-benar mengajarkan arti solidaritas yang sebenar-benarnya. Maka tak mengherankan apabila kemudian mereka mulai merambah mancanegara. (Semoga Allah selalu melindungi mereka. Amin)

Dengan adanya gerakan ini, harapanku untuk bangsa ini yang sempat timbul tenggelam antara pesimis, optimis, kemudian pesimis, dan lalu optimis lagi, tiba-tiba menguat dan memadat laksana inti bumi. Melihat kiprahnya, aku menjadi yakin dan percaya bahwa Indonesia Emas 2020 yang mereka cita-citakan adalah b.i.s.a dan m.u.n.g.k.i.n.

Sekarang ’pahlawanku’ itu sudah bergeser bergerak meninggalkanku sendiri untuk meneruskan ’jihad’nya. Dia meninggalkanku untuk memilih dua jalan. Bangkit atau kembali lalai. Semoga tidak termasuk golongan yang kedua.

Akhirnya, tulisan ini memang menjadi tulisan penuh pujian, tapi mari kita kembalikan segala puji-pujian kepada Allah Yang Maha Agung.

”Allah mengilhamkan sukma kebaikan dan keburukan. Beruntunglah bagi siapa yang mensucikannya. Merugilah bagi siapa yang mengotorinya.”

0 comments:

 

Simply Dini Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting