Selasa, 25 Agustus 2009

Aku ditemani tata surya


Memeluk kamar ini, mentafakuri malam bersama bacaan paling mulia. Memang tanpa bintang dan bulan namun kuyakin mereka pun bertasbih. Dzikir paling merdu dengan asteroid, meteorid, komet yang bertebaran indah dan ledakan bintang yang menyilaukan. Supernova seiring ledakan meneriakkan takbir. The milky way bersama ribuan milyaran galaksi dalam superklaster dengan lengan-lengan tersulur indah mengangkat tangannya memuliakan Al Khaaliq. Pun planet-planet bertawaf mengagungkan Yang Maha Suci.

Maka tidakkah sangat agung tata surya tak berbatas?

”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”

”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”

Memperbarui komitmen bertauhid

“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan)” (QS.16:120)

Tauladan bertauhid yang tak terbantahkan tergambar jelas di dalam ibrah Nabi Ibrahim, bapak dari Nabi-nabi. Dari kisah ini aku memperbarui komitmenku yang pernah terucap dulu, ketika semua ruh dikumpulkan dan Allah menuntutku bersaksi bahwa tiada Illah kecuali Dia.

”Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" (QS.7:172)

Bagi seorang ibu, kesaksian ini menjadi kian nyata dan jelas. Ini berarti tidak menempatkan anak yang engkau rawat dari bayi sebagai tuhanmu. Sebagai seorang istri yang mengabdi kepada suami, ini berarti tidak menjadikan suamimu sebagai tuhanmu. Komitmen bertauhid baruku adalah masalah positioning Tuhanku di hatiku. Benar kata seorang teman dalam sebuah email.

Komitmen tauhidku adalah berani berkata bahwa anak dan suamiku yang aku sayang hanya sampai di sisiku, bukan di hatiku. Karena aku akan memenuhi hatiku dengan Dia.

Katakanlah,"Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaanmu, yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan rasulNya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (QS.9:24)

Ketika memikirkan pergeseran kedudukan anak dan suami di hati, aku menangis kesakitan. Tangisan ini sangat berarti untukku. Dengan tangisan ini aku menemukan bahwa selama ini aku telah menempatkan mereka dengan porsi yang berlebih-lebihan hingga membuatku menjadi lalai. Karena aku berpegang pada buhul tali bernama ”suami”, maka tak jarang banyak kekecewaan dan guncangan-guncangan terjadi.

”Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.” (QS.31:22)

Ketika datang kepada nabi Ibrahim A.S. perintah untuk menyembelih anaknya yang dinanti-nantikan selama berbelas tahun, maka, cobaan mana yang lebih berat dari ini? Iman mana yang lebih tebal dari ini?


”Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar." (Q.S. Ibrahim:102)

”Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.” (Q.S Ibrahim:106)

Perintah Allah untuk memotong anakmu sendiri memang tidak akan datang lagi, namun kisah agung ini merefleksikan sebuah hal yang nyata. Mentafakuri contoh ekstrim dari nabi Ibrahim, maka nyatalah bagiku untuk menempatkan Allah di atas segala-galanya. Meminta maaf kepada keluargaku tersayang untuk menjadikan mereka sekedar perhiasan di dunia yang tentu saja dengan segenap hati tetap ku sebut dalam doa-doaku.

”Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian.” (Q.S Ibrahim:109)

Tradisi caplok

Rasa nasionalismeku terusik. Malaysia kembali berulah. Kali ini Malaysia mengklaim tari Pendet sebagai bagian dari kebudayaannya. Mereka memasukkan tarian ini ke dalam sebuah iklan budaya mempromosikan negara itu. Iklan ini beredar hingga mancanegara.

Daftar list pencaplokan budaya oleh Malaysia sepertinya kian panjang. Setelah Reok Ponorogo, lagu Rasa Sayange, Batik, Wayang, dan sekarang tari Pendet. Nampaknya akan semakin bertambah apabila sikap Indonesia ’ala kadar’nya seperti yang terjadi sekarang. Meminjam kalimat sosiolog dari Bali, bisa jadi anak cucu kita tidak akan pernah merasakan nikmatnya nasi Padang, tahu tempe, pecel khas Surabaya, atau makanan-makanan khas Indonesia lain. Semua kenikmatannya hanya akan tinggal sejarah buat mereka.

Maka nampaknya makin jauh impian untuk memiliki negara yang berdaulat. Dengan membiarkan daftar-daftar klaim memanjang ke bawah, Indonesia makin menampakkan kelemahannya. Diperlukan langkah konkrit dan serius untuk menghentikan tingkah Malaysia yang keterlaluan itu.

Kegeramanku tak berhenti sampai disitu. Kemarin terdengar berita bahwa Malaysia melalui utusan kenegaraannya melepaskan statement yang menggelikan. Malah terkesan lepas tangan. Mereka berdalih bahwa yang membuat iklan tersebut adalah pihak swasta.

Tanggapan dari Malaysia yang sangat mengecewakan. Bukankan sebuah konsep iklan VISIT MALAYSIA dengan target tayang hingga mancanegara seharusnya dikonsultasikan terlebih dahulu sebelum di release?

Ini benar-benar mengindikasikan bahwa Indonesia memang target empuk sasaran jajah, mengingat ini bukan satu-satunya bentuk pelecehan yang terjadi. Masih ingatkah dengan kasus masuknya kapal perang Malaysia ke wilayah perairan Indonesia. Sangat menjengkelkan.

Akhirnya, sebagai penduduk yang concern dengan kelangsungan negara ini, aku cuma bisa berdoa semoga Indonesia kelak menjadi negara yang kuat, digdaya, dan berdaulat. Slogan-slogan yang tidak hanya di mulut, tapi bisa tertanam sampai ke dalam tulang rusuk tiap-tiap penduduk negerinya!

Minggu, 23 Agustus 2009

Malaikat Jibril pun berdoa

Doa malaikat Jibril menjelang Ramadhan :

"Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad ini apabila sblm memasuki Ramadhan dia tdk melakukan hal2 sbb " :

> 1. Tdk memhn maaf ter lbh dulu kpd ke-2 orang tuanya (jika masih ada).
> 2. Tdk bermaafan terlbh dulu antar suami/isteri.
> 3. Tdk bermaafan terlbh dulu dgn org2 sekitarnya

"Maka Rasulullah SAW pun mengatakan Amin sebanyak 3x". Krn itu kami sekeluarga mohon dibukakan pintu maaf atas salah dan khilaf yg kami perbuat, semoga Allah SWT senantiasa menjaga ibadah puasa kita, Amin. Marhaban Ya Ramadhan.

Khutbah Rasulullah SAW menyambut Bulan Suci Ramadhan Al Mubarrak :

Wahai manusia!

Sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah yang membawa berkah, rahmat dan maghfirah; bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya paling utama. Malam-malamnya paling utama. Jam demi jamnya paling utama. Inilah bulan ketika kalian diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya.

Pada bulan ini nafas-nafas kalian menjadi tasbih, tidur kalian ibadah, amal-amal kalian diterima dan doa-doa kalian diijabah. Bermohonlah kepada Allah, Tuhan kalian, dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Dia membimbing kalian untuk melakukan shaum dan membaca Kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah pada bulan agung ini…

Bersedekahlah kepada kaum fakir dan miskin. Muliakanlah orang tua. Sayangilah yang muda. Sambungkanlah tali persaudaraan. Jagalah lidah. Tahanlah pandangan dari apa yang tidak halal kalian pandang. Peliharalah pendengaran dari apa yang tidak halal kalian dengar…

Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosa. Angkatlah tangan-tangan kalian untuk berdoa pada waktu shalat. Itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah ‘Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih. Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia!

Sesungguhnya diri kalian tergadai karena amal-amal kalian. Karena itu, bebaskanlah dengan istigfar. Punggung-punggung kalian berat karena beban (dosa). Karena itu, ringankanlah dengan memperpanjang sujud.

Ketahuilah! Allah Swt. bersumpah dengan segala kebesaran-Nya, bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan-Nya.


Wahai manusia!

Siapa saja di antara kalian memberi buka kepada orang-orang Mukmin yang berpuasa pada bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu…

Jagalah diri kalian dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah diri kalian dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.


Wahai manusia!

Siapa yang membaguskan akhlaknya pada bulan ini, ia akan berhasil melewati sirâth al-mustaqîm pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) pada bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya pada Hari Kiamat. Siapa saja yang menahan kejelekannya pada bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Siapa saja yang memuliakan anak yatim pada bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Siapa saja yang menyambungkan tali silaturahmi pada bulan ini, Allah akan menghubungkannya dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Siapa saja yang memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Siapa saja yang melakukan shalat sunnah pada bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Siapa saja yang melakukan shalat fardhu, baginya pahala seperti melakukan 70 shalat fardhu pada bulan lain. Siapa saja yang memperbanyak shalawat kepadaku padai bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Siapa saja pada bulan ini membaca satu ayat al-Quran, pahalanya sama seperti mengkhatamkan al-Quran pada bulan-bulan yang lain.


Wahai manusia!

Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagi kalian. Karena itu, mintalah kepada Tuhan kalian agar tidak pernah menutupkannya bagi kalian. Sesungguhnya pintu-pintu neraka tertutup. Karena itu, mohonlah kepada Tuhan kalian untuk tidak akan pernah membukakannya bagi kalian. Sesungguhnya setan-setan terbelenggu. Karena itu, mintalah agar mereka tak lagi pernah menguasai kalian…


Wahai manusia!

Sesungguhnya kalian akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyâm pada malam harinya suatu tathawwu’.

Siapa saja yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu amal kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain.

Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan dan bulan Allah memberikan rezeki kepada Mukmin di dalamnya.

Siapa saja yang memberikan makanan berbuka kepada seseorang yang berpuasa, yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang…

Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Siapa saja yang meringankan beban dari budak sahaya, niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka.

Karena itu, perbanyaklah empat perkara pada bulan Ramadhan: dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhan kalian; dua perkara lagi yang sangat kalian butuhkan. Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampunan kepada-Nya. Dua perkara yang sangat kalian butuhkan ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.

Siapa saja yang memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Nya, dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga. [HR Ibnu Khuzaimah]

Kamis, 20 Agustus 2009

Diatas segalanya

Laa ilaaha illallaah... , tiada Tuhan selain Allah...

Tapi ternyata...
Laa ilaaha illallaah bukan hanya sekedar bacaan.
Laa ilaaha illallaah bukan hanya sekedar komat kamit.
Laa ilaaha illallaah bukan hanya sekedar mengulang kata.
Laa ilaaha illallaah bukan hanya sekedar 33-an, 100-an, 1000-an ucapan.

Ternyata...
Laa ilaaha illallaah adalah positioning aku terhadap segala sesuatu.

Positioning
Aku terhadap mataku...
Aku terhadap penglihatanku.
Aku terhadap warna dan warni.
Aku terhadap bentuk dan rupa.

Aku terhadap telingaku...
Aku terhadap pendengaranku.
Aku terhadap suara-suara.
Aku terhadap nada dan irama.

Aku terhadap hatiku...
Aku terhadap suka dan cita.
Aku terhadap sedih dan duka.
Aku terhapap marah, iri, dan dengki.

Aku terhadap otakku...
Aku terhadap file pikiranku.
Aku terhadap kata dan kalimat.
Aku terhadap katanya-katanya.

Aku terhadap waktu...
Aku terhadap bayangan masa lalu.
Aku terhadap mimpi masa depan.
Aku terhadap lamunan syurga dan neraka.

Aku terhadap milikku...
Aku terhadap hartaku.
Aku terhadap keluargaku.
Aku terhadap jabatanku.


Laa..., bukan semua itu.
Laa ilaha..., bukan semua itu yang kupentingkan.
Laa ilaha..., bukan kepada semua itu aku binding.
Laa ilaha..., bukan semua itu yang bisa meng-cover-ku.

DERR...
Akupun terhenyak...
Aku ternyata duduk diatas semua itu.
Aku terpisah dari semua itu.

Lalu akupun terpana...
Karena ada Sang ADA.

Akupun tercekam..
Karena ada Wujud Sang ADA.

Lalu...
Kukabarkan kepada semua sahabatku bahwa ada Sang ADA
Kuajak semua sahabatku untuk singgah mendekati Sang ADA

Illa Allah..., diatas semua itu ada Sang ADA.
Illa Allah..., diatas semua itu hanya ada Allah.

Wahai sahabatku... , disini ada Allah.
Singgahlah wahai sahabatku... , disini ada Allah.
Singgahlah sejenak untuk menghadap Allah, Sang ADA.
Singgahlah untuk memanggil Allah, Sang ADA.
Singgahlah untuk terharu.
Singgahlah untuk terhenyak.
Singgahlah untuk terpana.
Singgahlah untuk tercekam.
Singgahlah untuk menjerit.
Singgahlah untuk tercemplung. ..
Singgahlah.. .

Allah..., Allah..., Allah..., Allaaaaaaaah. ..
Ya Allah..., Ya Allah..., Ya Allaaaaaah.. .
Laa ilaha illallah...
Dan dari posisi inilah islam itu sebenarnya dimulai..

Salam,
Deka
17 Agustus 2009, Jalan Permana, Cimahi, Bandung

BULANPUN TELAH PERNAH TERBELAH.....Mukjizat Rasulullah

Benarkah peristiwa menakjubkan 14 abad yabg lalu saat Rasulullah dengan izin Allah membelah bulan?. Apapun yang datang dari Allah dan Rasulnya masuk akal atau tidak maka tiada pilihan untuk menolaknya. Karena sebuah penolakan adalah sbuah jawaban sedekat apa Iman kita pada kebenaran itu?. Untaian Risalah berikut smoga bisa menambah keyakinan kita akan sebuah kebenaran,... kebenaran yang mutlak dari-Nya.

Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah (Q.S. Al-Qamar: 1)" Apakah kalian akan membenarkan kisah yang dari ayat Al-Qur'an ini menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris ??Di bawah ini adalah kisahnya:
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ?

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:
Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur'an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi [Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah] mengandung mukjizat secara ilmiah ? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjagkaunya.

Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur'an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta'alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu.

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?" Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan ? Mereka menjawab: Coba belah bulan, .."

Maka Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Maka Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulat itu dengan sebenar-benarnya. Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!" Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Maka mereka pun pada menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Maka orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?"Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dansaling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali...!!!"

Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya:

Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap ....sampai akhir surat Al-Qamar.

Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan??"

Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: Dipersilahkan dengan senang hati."
Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah...

Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu??? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi diantara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS.

Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besardalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, " Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna". Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, "Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.

Dan diantara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget danberkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?" Mereka pun menjawab, "Tidak, ..!!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun. Maka presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya. Mereka menjawab,

"Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!! Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akanhal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali".

Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, "Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!! Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah ... Maka aku pun berguman, "Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur'an dan aku baca surat Al-Qamar, dan ... saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.

Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq
www.makassarmuslim.blogspot.com

Masih tentang Kematian

Rabu, 19 Agustus 2009 | 09:27 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com — Warga Jalan Garuda Pintu Air RT 03 RW 02, Kelurahan Juru Mudi Baru, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, dua pekan lalu sempat dihebohkan seputar pembongkaran makam KH Abdullah Mukmin. Pasalnya, saat dibongkar, jasad kiai tersebut masih dalam kondisi utuh kendati telah meninggal 26 tahun silam.

Alhasil, kini makam kiai yang juga mantan Wakil Ketua Pengadilan Agama Tangerang itu menjadi pusat perhatian warga. “Ada saja yang datang ke sini. Ada yang ziarah, ada juga yang sekadar melihat-lihat,” kata Ahmad Pathi, anak keempat dari tujuh bersaudara mendiang KH Abdullah Mukmin saat ditemui pada Selasa (18/8) petang.

Dalam kesempatan itu, Ahmad ditemani kakak sulungnya, Mukhtar Ali. Mukhtar mengatakan, pihaknya mengizinkan warga yang ingin berziarah ataupun hanya untuk melihat makam mendiang ayah mereka yang meninggal pada 22 Oktober 1983. Ayah mereka meninggal karena gagal ginjal dan sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Terkait pembongkaran makam tersebut, menurut Ahmad, karena terkait proyek Pemerintah Kota Tangerang untuk pelebaran Jalan Benda. Proyek pelebaran jalan ini untuk membuka akses lebih lebar menuju Bandara Soekarno-Hatta yang memang tidak jauh dari lokasi pemakaman tersebut.

Ahmad mengatakan, lokasi kuburan awal ayahnya berada di areal Musala An-Najat. Lokasinya di bibir Kali Ciajane dan tidak jauh dari Pondok Pesantren As-Ashidiqiyah II milik KH Iskandar Mohammad SQ.

Ahmad yang ketika itu ikut dalam pembongkaran makam mengaku perasaannya antara percaya dan tidak ketika melihat jasad ayahnya masih dalam kondisi utuh. Selain kondisi jasad, papan penutup jenazah pun dalam kondisi utuh, sama sekali tidak lapuk.

“Kain kafan masih utuh, waktu mau dipindahin, kain cuma kotor terkena lumpur. Jadi, cuma saya siram-siram air sedikit sudah bersih lagi. Papan penutup yang sampai ke dasar juga utuh,” kata Ahmad seraya memperlihatkan papan tersebut yang katanya dari kayu kamper. “Saya sempat menyimpan dua papan buat kenang-kenangan,” katanya.

Bahkan, imbuh Ahmad, papan bekas penutup makam tersebut sempat ada yang memintanya, tapi ia menolaknya. Untuk apa? “Saya enggak tahu buat apa,” katanya.

Mukhtar menambahkan, waktu makam dibongkar, kain kafan yang melilit tubuh jasad ayahnya masih utuh dan berwarna putih bersih. “Saya sempat lihat wajahnya, masih seperti 26 tahun waktu dulu dikubur, enggak berubah. Badannya juga masih seperti dulu, cuma rambutnya agak memutih. Baunya wangi sekali,” imbuhnya.

Disinggung seperti apa sosok mendiang, menurut Mukhtar, ayahnya dikenal sebagai guru dan juga tokoh masyakarat yang disegani. Abdullah Mukmin datang ke Kelurahan Juru Mudi pada 1950-an setelah belajar di Darul Ulum, Mekkah, selama 25 tahun.

Abdullah memiliki tiga istri. Istri pertama, Rohani, meninggal dan dikarunia dua anak. Abdullah menikah untuk kedua kalinya dengan Maswani dan dikarunia lima anak, tetapi Maswani lebih dulu dipanggil Sang Khalik. Terakhir, Abdullah menikahi Hajah Romlah asal Kramat Pulo, tetapi tidak dikarunia anak.

Semasa hidupnya, di lingkungan itu Abdullah mendirikan madrasah ibtidaiyah (MI) yang diberi nama MI Islahuddiniyah, yang berada di depan rumahnya. Kini MI ini dikelola putranya, Abdul Zibaqi. Gedung MI ini pun sebagian tergusur.

Adapun makam mendiang yang sebelumnya berada di samping Musala An-Najat, menurut Ahmad, merupakan permintaan mendiang sebelum meninggal. “Waktu itu pesannya kalau meninggal minta dimakamkan di samping Musala An-Najat,” kata Ahmad.

Kini, makam baru KH Abullah Mukmin terletak persis di depan rumah Ahmad atau digeser beberapa meter dari lokasi semula. Di areal pemakaman baru itu terdapat tiga makam, yakni makam KH Abudllah Mukmin, makam putra keduanya bernama M Subur, dan makam Maswani, istri kedua mendiang yang juga ibu kandung Ahmad.

Terkait kondisi jasad ayahnya yang masih utuh, Ahmad mengaku tak mendapatkan tanda-tanda tertentu sebelumnya. “Cuma saya pernah mendengar kalau jasad seorang kiai itu katanya utuh, tidak seperti yang lain. Saya bukan bermaksud mau menyombongkan diri, mudah-mudah apa kata orang itu benar terkait ayah saya,” tandas Ahmad

Selasa, 18 Agustus 2009

Admiring words

Sedang kagum dengan sebuah prinsip yang dipegang erat oleh seseorang. ”Sedikit tp bermanfaat lebih baik daripada segudang perpustakaan atau toko buku yg diam.”

Manis, cakep, sweet, tepat sasaran, dan padat. Terima kasih ya teman baruku.

Gerakan Membangun Bangsa

Demi matahari dan sinarnya di pagi hari
Demi bulan apabila mengiringi
Demi siang apabila menampakkan diri
Demi malam apabila menutupi
Demi langit dan seluruh binaannya
Demi bumi dan yang ada di permukaannya
Demi jiwa dan penyempurnaannya
Allah mengilhamkan sukma kebaikan dan keburukan
Beruntunglah bagi siapa yang mensucikannya
Merugilah bagi siapa yang mengotorinya

Aku sedang mengagumi sebuah gerakan konkrit membangun moral bangsa. Kenyang dengan jargon-jargon dan adagium-adagium yang dilontarkan beberapa orang dengan ide yang juga sejenis: pembaruan, reformasi, rekonstruksi, namun hanya menjadikannya sebuah headline belaka, gerakan yang satu ini menggebrak dan meraung-raung gagah berani.
Aku jadi teringat seekor macan:)

Dari seorang bapak konseptor yang handal berkarakter kuat berbekal 99 suara hati mulia, kemudian lahir kader-kader terbaik yang sudah matang tertempa ilmu. Mereka kemudian menyebarkan anak didik-anak didik itu ke seluruh penjuru negeri bahkan hingga membelah benua.
Betapa cerdasnya untuk tidak mengambil jalan pengkultusan individu!

Langkah konkrit. Itu kuncinya. Dengan paket spiritualitas modern, dengan konsep pembentukan karakter diri berbasis spiritualitas, mereka bergerak dengan rapi, well-organized, tajam, tepat sasaran dan tak gentar, bergerak, menyerang, menyebrang, terjang.
Aku jadi ingat sebuah lagu perjuangan:)


Mereka memang gagah. Keren, bahasa santainya! Sangat terencana dan menjunjung tinggi profesionalitas. Mereka juga open mind dengan tak segan memuji, mengambil teori negara lain, mengkaizenkan sebuah prinsip (kaizen berarti “mengambil yang baik, membuang yang buruk dan menciptakan yang baru) dan memakainya sebagai teori study yang baru dengan tetap menggenggam erat Al Haq.

Mereka mengenalkan tauhid dan fitrah dengan ’sahabat-sahabat lain’, dengan sangat bersahabat dan hangat. Very warm. Benar-benar mengajarkan arti solidaritas yang sebenar-benarnya. Maka tak mengherankan apabila kemudian mereka mulai merambah mancanegara. (Semoga Allah selalu melindungi mereka. Amin)

Dengan adanya gerakan ini, harapanku untuk bangsa ini yang sempat timbul tenggelam antara pesimis, optimis, kemudian pesimis, dan lalu optimis lagi, tiba-tiba menguat dan memadat laksana inti bumi. Melihat kiprahnya, aku menjadi yakin dan percaya bahwa Indonesia Emas 2020 yang mereka cita-citakan adalah b.i.s.a dan m.u.n.g.k.i.n.

Sekarang ’pahlawanku’ itu sudah bergeser bergerak meninggalkanku sendiri untuk meneruskan ’jihad’nya. Dia meninggalkanku untuk memilih dua jalan. Bangkit atau kembali lalai. Semoga tidak termasuk golongan yang kedua.

Akhirnya, tulisan ini memang menjadi tulisan penuh pujian, tapi mari kita kembalikan segala puji-pujian kepada Allah Yang Maha Agung.

”Allah mengilhamkan sukma kebaikan dan keburukan. Beruntunglah bagi siapa yang mensucikannya. Merugilah bagi siapa yang mengotorinya.”

Minggu, 16 Agustus 2009

By Yusuf Mansur Network Tuesday, July 28, 2009 at 4:01pm

Bismillaahirrahmaanirrahiim. Allaahumma shalli wasallim wabaarik 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammadi. Astaghfirullahal a'dzhiim wa atuubu ilaih.

Ya Allah, selamatkanlah kami semua dari semua dosa dan perbuatan kami sendiri. Selamatkanlah dari kehinaan dan permaluan. Selamatkanlah dari fitnah dunia dan segala apa yang membahayakannya.

Ya Allah, Engkau yang menahan sesuatu dan menjaganya. Engkau jugalah pemilik segala pertolongan yang kami-kami butuhkan. Semua beban kami, kesulitan kami, kesusahan kami, hanya Engkau yang mampu mengatasinya. Hanya Engkau ya Allah. Tidak ada selain Engkau yang mampu menolong kami. Tidak ada satupun pertolongan manusia bisa menolong kami jika Engkau tiada menghendakinya. Dan tidak ada satupun bahaya menimpa kami jika Engkau juga tiada mengizinkannya.

Ya Allah, terlalu kecil semua urusan kami buat-Mu. Bahkan semua urusan manusia jika dikumpulkan dan dihadapkan pada-Mu, juga teramat kecil. Tiadalah salah kami yang lemah ini bener-benar bergantung kepada-Mu. Jika ada dosa kami, maka ampunilah ya Allah. Jangan sampai dosa kami menyengsarakan kami dunia akhirat. Dan jika ada kebaikan dari diri kami, mudah-mudahan ia mencukupi buat diri kami mendapatkan rahmat-Mu.

Wahai yang maha pengasih dan yang maha peyayang, sungguh kami sangat berhajat akan pertolongan-Mu. Ya Allah, betapa kami-kami ini sudah menjadi hamba-Mu yang lalai dan lalai terus. Diberi sedikit nikmat saja, sudah lari kami menjauh dari diri-Mu. Adalah pantas jika kemudian kesusahan dan kesulitan kembali Engkau hidangkan di kehidupan kami.

Ya Allah, kami pahami semua kesulitan kami adalah sebuah bentuk Kasih Sayang-Mu terhadap kami. Engkau tidak menghendaki kami susah di negeri yang kami tidak bisa lagi kembali. Engkau menghendaki kami bertaubat dan meniti jalan lagi kembali menuju diri-Mu.

Ya Allah, bimbinglah kami agar kami bisa menemukan mutiara di balik semua kesusahan kami. Penuhi hati kami dengan kesabaran, keikhlasan menjalani hidup, dan niatan yang kuat untuk memenuhi hidup kami dengan ibadah kepada-Mu.

Ya Allah, kepada siapa lagi kami mengadu jika bukan pada-Mu. Kepada siapa lagi kami bersandar jika bukan pada-Mu. Kepada siapa lagi kami berlindung dari segala ketakutan dan kegelisahan kami, jika bukan kepada-Mu. Tunjukkan segala jalan buat kami untuk mendapatkan ridha-Mu dan Pertolongan-Mu.

Ya Allah, sesiapa yang membaca doaku ini, lalu ia menambahinya dengan apa-apa yang menyesakkan dadanya, kabulkanlah. Sesiapa yang membaca doa ini, dan kemudian ia menambahi dengan apa yang memusingkannya, dan dengan apa yang menjadi hajatnya, kabulkanlah ya Allah. Engkau betul-betul Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang tidak mungkin bagi diri-Mu. Kekuasaan-Mu tiada berbatas dan tiada bertepi.

Laa hawla walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'adzhiem, washallallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihii ajma'iin, walhamdulillaahi robbil 'aalamiin.


Yth., jamaah sekalian, saya mohon munajat ini untuk disebar/diteruskan lagi baik via email, komunitas2, posting blog, dan lain sebagainya. Terima kasih.

Selasa, 11 Agustus 2009

It's good to know that I am inspiring someone to write a poem

Hari ini…
Hari ini begitu indah, doa yang terkirim untukku membuatku bahagia
Pemilik doa itu adalah pria yang aku puja
Pria yang sederhana namun bersahaja
Pria yang tidak sadar bahwa aku sangat kagum padanya
Pria yang selalu ada dalam doa-doa disetiap sujud malamku

Kepada sang Maha Pemberi
Berikanlah kebahagian yang aku punya kepadanya
Buatlah dia mengerti bahwa aku mencintainya
Semoga ketika esok tiba
Karunia dan rahmatMu akan selalu menyertai langkah kami
Mencapai cita-cita tulus untuk bisa meyempurnakan separuh dien

Amin

By. Anis Sumarni

TANDA-TANDA KEMATIAN




(From a blog)

Adapun tanda-tanda kematian menurut para ulama adalah benar dan ujud, cuma amalan dan ketakwaan kita saja yang akan dapat membedakan kepekaan kita kepada tanda-tanda ini. RasulAlloh SAW diriwayatkan masih mampu memperlihatkan dan menceritakan kepada keluarga dan sahabat secara langsung akan kesukaran menghadapi sakaratul maut dari awal hingga akhir hayat Beliau. Imam Ghazali Rahimahullah diriwayatkan memperolehi tanda-tanda ini sehingga beliau mampu menyiapkan dirinya untuk menghadapi sakaratul maut secara sendirian. Beliau menyiapkan dirinya dengan segala persiapan termasuk mandinya, wuduknya serta kafannya sekali cuma ketika sampai bagian tubuh dan kepala saja beliau telah memanggil abangnya yaitu Imam Ahmad Ibnu Hambal untuk menyambung tugas tersebut. Beliau wafat ketika Imam Ahmad bersedia untuk mengkafankan bagian mukanya.
Adapun riwayat-riwayat ini memperlihatkan kepada kita sesungguhnya Alloh Subhanahu Wa Ta’ala tidak pernah berlaku zalim kepada hambanya. Tanda-tanda yang diberikan adalah untuk menjadikan kita hambaNya supaya dapat bertaubat dan siap dalam perjalanan menghadap Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Walau bagaimanapun semua tanda-tanda ini akan berlaku kepada orang-orang Islam saja manakala orang-orang kafir yaitu orang yang menyekutukan Alloh nyawa mereka ini akan terus diambil tanpa peringatan sesuai dengan kekufuran mereka kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.
Adapun tanda-tanda ini terbagi kepada beberapa keadaan :

Tanda 100 hari sebelum hari mati.
Ini adalah tanda pertama dari Alloh Subhanahu Wa Ta’ala kepada hambaNya dan hanya akan disadari oleh mereka-mereka yang dikehendakiNya. Walau bagaimanapun semua orang Islam akan mendapat tanda ini cuma mereka sadar atau tidak saja. Tanda ini akan berlaku lazimnya selepas waktu Asar. Seluruh tubuh yaitu dari ujung rambut sehingga ke ujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan mengigil, contohnya seperti daging lembu yang baru disembelih dimana jika diperhatikan dengan teliti kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar. Tanda ini rasanya nikmat dan bagi mereka sadar serta berdetak di hati bahwa mungkin ini adalah tanda mati, selanjutnya maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sadar akan kehadiran tanda ini. Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap begitu saja. Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini maka ini adalah peluang terbaik untuk memanfaatkan masa yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.

Tanda 40 hari sebelum hari mati
Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Asar. Bagian pusat kita akan berdenyut-denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pohon yang letaknya di atas Arashy Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Maka malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mulai membuat persiapan ke atas kita, antaranya ialah ia akan mula mengikuti kita sepanjang waktu. Akan terjadi malaikat maut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika. Adapun malaikat maut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya.

Tanda 7 hari
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan di
mana orang sakit yang tidak makan secara tiba- tiba hanya berselera untuk makan.

Tanda 3 hari

Pada ketika ini akan terasa denyutan di bagian tengah dahi kita yaitu diantara dahi kanan dan
kiri. Jika tanda ini dapat, dirasa maka berpuasalah kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandung banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti. Ketika ini juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit, hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dirasa jika kita melihatnya dari bagian sisi. Telinganya akan layu dimana bagian ujungnya akan beransur-ansur masuk ke dalam. Telapak kakinya yang terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.

Tanda 1 hari

Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang yaitu di kawasan ubun-ubun di mana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu Asar keesokan harinya.

Tanda akhir

Akan berlaku keadaan di mana kita akan merasakan satu keadaan sejuk di bagian pusat, akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bagian halkum. Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimah syahadah, berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.

PENUTUP

Sesungguhnya marilah kita bertaqwa dan berdoa kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala semoga kita
adalah di antara orang-orang yang yang dipilih oleh Alloh yang akan diberi kesadaran untuk peka terhadap tanda-tanda mati ini semoga kita dapat membuat persiapan terakhir dalam usaha memohon keampunan pada dari Alloh Subhanahu Wa Ta’ala maupun dari sesama manusia atas segala dosa dan urusan hutang piutang kita. Walau bagaimanapun sesuai dengan sifat Alloh Subhanahu Wa Ta’ala yang maha berkuasa lagi pemurah lagi maha mengasihani maka diriwatkan bahawa tarikh mati seseorang manusia itu masih boleh diubah dengan amalan doa yaitu doa dari kita sendiri ataupun doa dari orang lain. Namun ini adalah ketentuan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala semata-mata.

Oleh itu marilah kita bersama-sama berusaha dan berdoa semuga kita diberi hidayah dan petunjuk oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala serta kelapangan masa dan kesehatan tubuh badan dan juga fikiran dalam usaha kita untuk mencari keridhaan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala di dunia maupun akhirat.

Apa yang baik dan benar itu datangnya dari Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dan apa yang salah dan khilaf itu adalah dari kelemahan manusia itu sendiri.

Kematian

Aku sering memikirkan tentang proses kematian. Aku sering merenungkan akan seperti apa perjalanan ruh yang tercabut dari jasadku. Akankan itu menjadi proses yang menyakitkan? Aku pernah membaca perumpamaannya. Bahwa rasanya seperti ketika kau melihat mimik unta yang sedang dikuliti hidup-hidup. Hmm!

Aku juga sering memikirkan bagaimana aku meninggal. Apakah aku akan mati karena tua? Apakah aku akan mati karena sebuah kecelakaan lalu lintas? Tabrak lari? Tabrakan beruntun? Mobil dengan motor? Atau motor dengan motor?

Apakah aku akan mati karena wabah penyakit? Atau mati di sebuah bencana alam? Banjir? Gempa? Longsor?

Ketika aku hampir tenggelam di sebuah kolam renang ketika masih muda dulu, aku rasa aku sudah hampir bisa merasakan kematian.

Aku masih ingat perasaan ketika oksigen sudah mulai berkurang tergantikan literan air yang mulai memenuhi tubuh. Mataku yang melotot dan paru-paruku yang rasanya seperti meledak, tak menemukan udara untuk dihirup. Oh, ternyata bukan itu momen kematianku. Aku hanya dipersilahkan saja untuk merasakan sensasinya. Terima kasih Tuhan atas anugerah itu.

Ketika suatu siang yang terik, motorku hampir ditabrak oleh truk yang melaju menyalip kendaraan lain dengan kencang, aku rasa aku sudah hampir bisa merasakan kematian.

Detik ketika aku tersentak, dengan nafas yang tertahan, dan mulut yang menganga di atas motor. Sepersekian detik yang sangat dramatis, dan perasaan sesudahnya ketika aku mendapati diriku yang lolos dari maut, ngos-ngosan menenangkan diri itu, yang sampai sekarang susah hilang dari ingatan. Jika saja itu adalah momen kematianku, maka aku akan mati tanpa kalimat apapun terucap dari mulutku. Apalagi kalimat tauhid yang kudamba akan bisa terlafaz menjelang kematianku! Tidak ada yang terucap! kecuali kata ”ah” yang tercekat karena kaget.

Momen lain ketika aku sebagai terbonceng, terhempas dengan dada dihantam truk Angkatan Darat yang kokoh dan besar, hmm aku hanya dipersilahkan saja untuk merasakan betapa menyakitkannya jika dada yang ringkih terhantam sisi kanan sebuah truk yang besarnya sedunia. Betapa tidak imbangnya. Luka dalam yang biru dan lebam di sekujur tubuh yang masih menyisakan nyeri bahkan seminggu setelah kejadian, seperti mengingatkan bahwa aku hanya manusia yang tak pantas untuk sombong. Itu hanyalah sebuah truk yang menghajarku, dan bukan aneka peralatan neraka yang akan menyiksaku kelak di neraka. ))

Di umur berapa aku akan memui ajalku? Akankan seperti seorang saudara yang meninggal di kursi makan dengan wajah yang lunglai di atas meja makan? Sehat walafiat, segar bugar dan sedetik kemudian ”hilang”. Akankah seperti itu?

Aku pernah membaca, Allah akan menjadikan proses kematian untuk hamba-hambaNya yang terpilih, terasa menyakitkan. Melalui ruh yang tercabut dengan perlahan dari ujung kaki hingga bagian paling atas jasadmu, bersama itu pulalah dihabiskan sekalian dosa-dosamu di sekujur jiwamu. Maka proses itu menjadi maha sakit. Aku rasa aku tidak akan keberatan mengalami itu. Berharap bersih seperti bayi kemudian melenggang masuk ke jannahNya adalah sebuah cita-cita mulia yang butuh untuk diperjuangan dari sekarang aku rasa. Seperti layaknya cita-cita wafat dengan husnul khotimah. (Insya Allah. Insya Allah. Hope soooo)

Ketika peristiwa Israel yang menyerang Palestina, media seperti sudah mati rasa dan tega menayangkan gambar bayi dan anak-anak yang mati tertembak atau terkubur hidup-hidup. Aku memandang mereka lekat-lekat dan membaca raut-raut wajah penghuni surga.

Ketika seorang teman keguguran, kehilangan batitanya, ketika seorang saudara kehilangan janin kembarnya, aku mentafakuri peristiwa ruh anak-anak yang sedang melenggang masuk ke surga. Aku iri pada ruh mungil itu dan iri kepada para orang tua yang sedang diuji Allah itu. Apakah itu jelek karena iri pada hal-hal aneh? Mudah-mudahan tidak.

Ketika peristiwa tsunami terjadi di Aceh dan Metro TV yang terus menerus memutar rekaman amatirnya, aku menatap lekat-lekat wajah-wajah yang bersalaman dengan maut. Mereka sudah ”di situ” dan aku mengira-ngira seperti apa rasanya.

Ketika Amrozi Cs tertangkap dan sedang menantikan detik-detik eksekusi, aku menatap wajah-wajah mereka dari layar kaca. Ini bukan karena huru-hara yang mereka lakukan atas nama agama, atau karena pilihan ”perjuangan” mereka. Itu urusan mereka. Ini tentang menduga-duga apa saja kegiatan mereka di last days on earth itu.

Bagi mereka-mereka yang menunggu hari penembakan, aku menduga-duga apa saja yang mereka lakukan? Apakah beribadah sebanyak-banyaknya? Beramal sholeh, memohon ampunan, istigfar, bersedekah, menyucikan jiwa, dan sejenisnya, dan sejenisnya? Mungkin.

Ini bukan tulisan tentang "mengharap" untuk mati karena kita muslim dilarang melakukannya. Ini sekedar tulisan utnuk mengingat kematian itu sendiri. Dengan mengingat kematian hati menjadi lebih wara' dalam menjalani hidup.

Senin, 10 Agustus 2009

Renungan - cintailah sang pemberi syafaatmu

Rasulullah Menangis di Padang Mahsyar
Dari Usman bin Affan bin Dahaak bin Muzahim daripada Abbas ra. Paman Rasulullah SAW dari Rasulullah SAW telah bersabda yang bermaksud:

"Aku adalah orang (manusia) yang paling awal dibangkitkan dari kubur (bumi) pada hari kiamat yang tiada kebanggaan. Bagiku ada syafaat pada hari kiamat yang tiada kemegahan. Bendera pujian di tanganku dan nabi nabi keseluruhannya berada di bawah benderaku. Umatku adalah umat yang terbaik. Mereka adalah umat yang pertama dihisab sebelum umat yang lain. Ketika mereka bangkit dari kubur.. mereka akan mengibas (membuang) tanah yang ada di atas kepala mereka. Mereka semua akan berkata: "Kami bersaksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan kami bersaksi bahawa Muhammad itu Rasulullah. Inilah yang telah dijanjikan oleh Allah Taala serta dibenarkan oleh para rasul." Ibnu Abbas ra berkata: "Orang yang pertama dibangkitkan dari kubur di hari kiamat ialah Muhammad SAW. Jibril as akan datang kepadanya bersama seekor Buraq. Israfil pula datang dengan membawa bersama bendera dan mahkota. Izrail pula datang dengan membawa bersamanya pakaian pakaian syurga."

Jibril as akan menyeru: "Wahai dunia! Di mana kubur Muhammad SAW?"

Bumi akan berkata: "Sesungguhnya Tuhanku telah menjadikan aku hancur. Telah hilang segala lingkaran.. tanda dan gunung gunungku. Aku tidak tahu dimana kubur Muhammad SAW."

Rasulullah SAW bersabda: "Lalu diangkatkan tiang tiang dari cahaya dari kubur Nabi Muhammad SAW ke awan langit. Maka empat malaikat berada di atas kubur."

Israfil bersuara: "Wahai roh yang baik! Kembalilah ke tubuh yang baik!"

Maka kubur terbelah dua. Pada seruan yang kedua pula.. kubur mula terbongkar. Pada seruan yang ketiga. ketika Rasulullah SAW berdiri.. baginda SAW telah membuang tanah di atas kepala dan janggut baginda SAW. Baginda SAW melihat kanan dan kiri. Baginda SAW dapati.. tiada lagi bangunan. Baginda SAW menangis sehingga mengalir air matanya ke pipi.

Jibril as berkata kepadanya: "Bangun wahai Muhammad! Sesungguhnya kamu di sisi Allah Taala di tempat yang luas."
Baginda SAW bertanya "Kekasihku Jibril! Hari apakah ini?"
Jibril as menjawab: "Wahai Muhammad! Janganlah kamu takut! Inilah hari kiamat. Inilah hari kerugian dan penyesalan. Inilah hari pembentangan Allah Taala."

Baginda SAW bersabda: "Kekasihku Jibril! Gembirakanlah aku!"
Jibril as berkata: "Apakah yang kamu lihat di hadapanmu?"
Baginda SAW bersabda: "Bukan seperti itu pertanyaanku."
Jibril as berkata: "Adakah kamu tidak melihat bendera kepujian yang terpacak di atasmu?"
Baginda SAW bersabda: "Bukan itu maksud pertanyaanku. Aku bertanya kepadamu akan umatku. Di mana perjanjian mereka?"
Jibril as berkata: "Demi keagungan Tuhanku! Tidak akan terbongkar oleh bumi daripada manusia sebelummu?"
Baginda SAW bersabda: "Niscaya akan, kuatlah pertolongan pada hari ini. Aku akan mensyafaatkan umatku."
Jibril as berkata kepada baginda SAW: "Tungganglah Buraq ini wahai Muhammad SAW dan pergilah ke hadapan Tuhanmu!"
Jibril as datang bersama Buraq ke arah Nabi Muhammad SAW. Buraq cuba meronta ronta. Jibril as berkata kepadanya: "Wahai Buraq! Adakah kamu tidak malu dengan makhluk yang paling baik dicipta oleh Allah Taala? Sudahkah Allah Taala perintahkan kepadamu agar mentaatinya?"

Buraq berkata: "Aku tahu semua itu. Akan tetapi.. aku ingin dia mensyafaatiku agar memasuki syurga sebelum dia menunggangku. Sesungguhnya Allah Taala akan datang pada hari ini di dalam keadaan marah. Keadaan yang belum pernah terjadi sebelum ini."

Baginda SAW bersabda kepada Buraq: "Ya! Sekiranya kamu berhajatkan syafaatku nescaya aku memberi syafaat kepadamu."

Setelah berpuas hati.. Buraq membenarkan baginda SAW menunggangnya lalu dia melangkah. Setiap langkahan Buraq sejauh pandangan mata. Apabila Nabi Muhammad SAW berada di Baitul Maqdis di atas bumi dari perak yang putih.. malaikat Israfil as menyeru: "Wahai tubuh tubuh yang telah hancur.. tulang tulang yang telah kropos.. rambut rambut yang bertaburan dan urat urat yang terputus putus! Bangkitlah kamu dari perut burung.. dari perut binatang buas.. dari dasar laut dan dari perut bumi ke perhimpunan Tuhan yang Maha Perkasa.

Roh roh telah diletakkan di dalam tanduk atau sangkakala. Di dalamnya ada beberapa tingkat dengan bilangan roh makhluk. Setiap roh akan didudukkan berada di dalam tingkat. Langit di atas bumi akan menurunkan hujan dari lautan kehidupan akan air yang sangat pekat seperti air mani lelaki. Daripadanya terbinalah tulang tulang. Urat urat memanjang. Daging kulit dan bulu akan tumbuh. Sebahagian mereka akan kekal ke atas sebahagian tubuh tanpa roh.

Allah Taala berfirman: "Wahai Israfil! Tiup tanduk atau sangkakala tersebut dan hidupkan mereka dengan izinKu akan penghuni kubur. Sebahagian mereka adalah golongan yang gembira dan suka. Sebahagian dari mereka adalah golongan yang celaka dan derita."

Malaikat Israfil as menjerit: "Wahai roh roh yang telah hancur. Kembalilah kamu kepada tubuh tubuh mu. Bangkitlah kamu untuk dikumpulkan di hadapan Tuhan semesta alam."

Allah Taala berfirman: "Demi keagungan dan ketinggianKu! Aku kembalikan setiap roh pada tubuh tubuhnya!"

Apabila roh roh mendengar sumpah Allah Taala.. roh roh pun keluar untuk mencari jasad mereka. Maka kembalilah roh pada jasadnya. Bumi pula terbongkar dan mengeluarkan jasad jasad mereka. Apabila semuanya sedia.. masing masing melihat.

Nabi SAW duduk di padang pasir Baitul Maqdis.. melihat makhluk makhluk. Mereka berdiri seperti belalang yang berterbangan. 70 umat berdiri. Umat Nabi Muhammad SAW merupakan satu umat dalam kumpulannya. Nabi SAW berhenti memperhatikan ke arah mereka. Mereka seperti gelombang lautan.

Jibril as menyeru: "Wahai sekalian makhluk.. datanglah kamu semua ke tempat perhimpunan yang telah disediakan oleh Allah Taala."

Umat umat datang di dalam keadaan satu satu kumpulan. Setiap kali Nabi Muhammad SAW berjumpa satu umat.. baginda SAW akan bertanya: "Di mana umatku?"

Jibril as berkata: "Wahai Muhammad! Umatmu adalah umat yang terakhir."

Apabila nabi Isa as datang, Jibril as menyeru: Tempatmu!" Maka nabi Isa as dan Jibril as menangis.

Nabi Muhammad SAW berkata: "Mengapa kamu berdua menangis."
Jibril as berkata: "Bagaimana keadaan umatmu.. Muhammad?"
Nabi Muhammad bertanya: "Di mana umatku?"
Jibril as berkata: "Mereka semua telah datang. Mereka berjalan lambat dan perlahan."
Apabila mendengar cerita demikian, Nabi Muhammad SAW menangis lalu bertanya: "Wahai Jibril! Bagaimana keadaan umatku yang berbuat dosa?"

Jibril as berkata: "Lihatlah mereka wahai Muhammad SAW!"

Apabila Nabi Muhammad SAW melihat mereka.. mereka gembira dan mengucapkan selawat kepada baginda SAW dengan apa yang telah Allah Taala muliakannya. Mereka gembira karena dapat bertemu dengan baginda SAW. Baginda SAW juga gembira terhadap mereka. Nabi Muhammad SAW bertemu umatnya yang berdosa. Mereka menangis serta memikul beban di atas belakang mereka sambil menyeru: "Wahai Muhammad!."

Air mata mereka mengalir di pipi. Orang orang zalim memikul kezaliman mereka. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Wahai umatku." Mereka berkumpul di sisinya. Umat umatnya menangis.

Ketika mereka di dalam keadaan demikian.. terdengar dari arah Allah Taala seruan yang menyeru: "Di mana Jibril?" Jibril as berkata: "Jibril di hadapan Allah.. Tuhan semesta alam."

Allah Taala berfirman di dalam keadaan Dia amat mengetahui sesuatu yang tersembunyi: "Di mana umat Muhammad SAW?"

Jibril as berkata: "Mereka adalah sebaik umat."

Allah Taala berfirman: "Wahai Jibril! Katakanlah kepada kekasihKu Muhammad SAW bahawa umatnya akan datang untuk ditayangkan di hadapanKu."
Jibril as kembali di dalam keadaan menangis lalu berkata: "Wahai Muhammad! Umatmu telah datang untuk ditayangkan kepada Allah Taala."
Nabi Muhammad SAW berpaling ke arah umatnya lalu berkata: "Sesungguhnya kamu telah dipanggil untuk dihadapkan kepada Allah Taala."

Orang orang yang berdosa menangis karena terkejut dan takut akan azab Allah Taala. Nabi Muhammad SAW memimpin mereka sebagaimana pengembala memimpin ternakannya menuju di hadapan Allah Taala. Allah Taala berfirman: "Wahai hambaKu! Dengarkanlah kamu baik baik kepadaKu tuduhan apa apa yang telah diperdengarkan bagi kamu dan kamu semua melakukan dosa!"

Hamba hamba Allah Taala terdiam. Allah Taala berfirman: "Hari ini.. Kami akan membalas setiap jiwa dengan apa yang telah mereka usahakan. Hari ini.. Aku akan memuliakan sesiapa yang mentaatiKu. Dan.. Aku akan mengazab sesiapa yang menderhaka terhadapKu. Wahai Jibril! Pergi ke arah Malik.. penjaga neraka! Katakanlah kepadanya.. bawakan Jahanam!"

Jibril pergi berjumpa Malik.. penjaga neraka lalu berkata: "Wahai Malik! Allah Taala telah memerintahkanmu agar membawa Jahanam."

Malik bertanya: "Apakah hari ini?"
Jibril menjawab: "Hari ini adalah hari kiamat. Hari yang telah ditetapkan untuk membalas setiap jiwa dengan apa yang telah mereka usahakan."
Malik berkata: "Wahai Jibril! Adakah Allah Taala telah mengumpulkan makhluk?"
Jibril menjawab: "Ya!"
Malik bertanya: "Di mana Muhammad dan umatnya?"
Jibril berkata: "Di hadapan Allah Taala!"
Malik bertanya lagi: "Bagaimana mereka mampu menahan kesabaran terhadap kepanasan nyalaan Jahanam apabila mereka melintasinya sedangkan mereka semua adalah umat yang lemah?"
Jibril berkata: "Aku tidak tahu!"
Malik menjerit ke arah neraka dengan sekali jeritan yang menggerungkan. Neraka berdiri di atas tiang tiangnya. Neraka mempunyai tiang tiang yang keras.. kuat dan panjang. Api dinyalakan sehingga tiada kekal mata seorang dari makhluk melainkan bercucuran air mata mereka (semuanya menangis).

Air mata sudah terhenti manakala air mata darah manusia mengambil alih. Kanak kanak mulai beruban rambutnya. Ibu ibu yang memikul anaknya mencampakkan mereka. Manusia kelihatan mabuk padahal mereka sebenarnya tidak mabuk.

wassalam

Minggu, 09 Agustus 2009

Puisi Milad untuk Anis Sumarni

1.Hatiku meniupkan selamat untuk sebuah hati di sana,
yang pemiliknya menepukku di susahku,
tertawa bersamaku di senangku,
menguntai kata menenangkanku.

Kepada yang Maha Memelihara,
jagalah dalam naunganMu si pemilik hati,
semakin bartambah umur jasadnya,
semoga makin bahagia hidupnya.


Dari yang makin sayang denganmu karena Allah,
Dwindria Dini

2.Aku menatapnya yang tinggi di depanku,
matanya berkilat jenaka di balik kacamatanya,
sepertinya ibu sangat menghormatinya,
aku memang hanya anak berusia 3 tahun,
tapi aku tahu,
bahwa aku akan menyukainya.

Dan benar saja,
perempuan itu menjejaliku dengan makanan2 ringan yang enak,
senyumnya yang hangat menyambutku,
bahkan sebelum kami benar-benar masuk ke rumahnya,
aku memang hanya anak berusia 3 tahun,
tapi aku tahu,
bahwa aku menyukainya.

Dari Kamal Hanif Mazaya
(Selamat milad tante Anis)
 

Simply Dini Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting