Sabtu, 25 Juli 2009

Mungkin tentang perginya seorang sahabat


Aku masih di sini sahabat. Tempat kau meninggalkanku bersama detak yang tak mampu kureka, bersama asa yang dulu kita goreskan bersama, bersama mimpi yang masih berbingkai peluh…

Sahabat…masih ingatkah kau saat aku terjebak pada pesonamu? Saat aku tak pernah ingin tercumbui oleh rayuan lain…saat aku tak ingin berputar arah menuju keindahan lain, karena dirimulah yang telah memiliki keindahan dari Sang Maha Indah..

Sahabat…Hanya kau yang tahu sepanjang apa jalan ini kita jejaki, hingga kau memilih berbelok di persimpangan. Apakah kau masih sering salah membaca kebersamaan ini? Atau aku yang tak pernah tepat memaknai apa inginmu sesungguhnya…

Sahabat, dalam kelu aku masih mengharapmu berbalik arah, dalam genangan air mata aku masih menunggumu menggenggam kembali tangan ini untuk beriringan menjelajah semesta.
Sahabat…masihkah ada mimpi itu dalam satu bingkai? Masihkah sama asa yang sempat kita gores pada dinding peradaban? Atau kini kau memang tengah berlari meraih angan yang lebih menjanjikan sebuah “kebahagiaan”.

Sahabat…aku masih menantimu. Meski hujan kini membuatku menggigil di tengah dingin…meski mentari semakin terik membakar bumi kita…atas nama Penggenggam Jiwa, biarkan aku setia menantimu pada orbit yang pernah kita thawafi bersama, coz I love you so…

(Bu Era Jabalussalam)

0 comments:

 

Simply Dini Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting