Sabtu, 25 Juli 2009

Jangan kau tentukan surga atau neraka

Aku sudah sangat lama memikirkan masalah ini. Semakin aku memikirkannya, sepertinya Allah Yang Maha Tahu, Allah Yang Maha Melihat yang tidak terlihat, semakin mendekatkanku dengan ayat-ayatNya yang berhubungan dengan hal yang satu ini. Seperti sudah masuk ke satu pintu dan dibukakanNya aku pintu lain yang sejenis. Lebih dalam lagi. Maka Maha Suci Allah dengan keMaha TahuanNya itu.

Pemikiranku berawal dari sini : Dikisahkan seorang pelacur menolong seekor anjing yang sedang kelaparan, dan si perempuan itu meninggal dan masuk jannahNya. Seperti kisah yang familier kan? Subhanallah pelacur yang menolong anjing masuk ke surga..

Kemudian di Hadist Qudsi : ”Ada dua orang laki-laki dari kalangan bani Israel. Keduanya sama-sama memohon ampunan Allah. Salah seorang di antara keduanya suka berbuat maksiat dan seorang lagi rajin beribadah. Laki-laki yang rajin beribadah itu sering melihat temannya berbuat dosa, lalu ia berkata, ’Berhentilah berbuat dosa.’ Laki-laki yang melakukan maksiat berkata, ’Itu urusanku dan Tuhanku. Apakah kamu diutus untuk mengawasiku?’ Laki-laki yang rajin beribadah berkata,’Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni dosamu, atau tidak akan memasukkanmu ke dalam surga.’ Kemudian Allah mencabut ruh keduanya dan mereka dipertemukan di hadapanNya. Allah berkata kepada laki-laki yang rajin beribadah, ’Apakah kamu mampu mengubah keputusanKu? Atau kamu mampu mengubah ketetapanKu?’ dan Allah berkata kepada laki-laki yang melakukan maksiat, ’Pergilah dan masuklah ke surga berkat rahmatKu.’ Lalu Allah memerintahkan malaikat untuk melempar laki-laki yang rajin beribadah itu ke dalam neraka.” (HR Abu Dawud; hadist hasan).

Hmm karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Peribahasa ini yang langsung teringat di otakku membaca riwayat di atas. Karena kesombongannya mendahului ketentuan Allah, sirnalah semua amalan sholehnya di dunia. Sungguh, cuma Allah yang berhak menilai.

Aku juga teringat kisah yang lain. Dikisahkan kurang lebih seperti ini. Sahabat-sahabat Rasulullah pernah sangat kagum dengan kesholehan seorang teman. Sampai-sampai mereka memujinya dengan berkata, sungguh tak ada lagi orang yang sesholeh dia. Namun apa yang Rasul katakan? Bahwa sesungguhnya ia adalah seorang ahli neraka. Seorang sahabat yang penasaran kemudian menguntit orang tersebut. Dikisahkan teman tersebut pada suatu hari sakit parah. Putus asa dengan tubuhnya yang diriwayatkan sampai dikerubungi lalat dan membusuk, ia pun kemudian bunuh diri.

Sabda Rasul, ada beberapa orang yang terlihat seperti calon penghuni surga di dunia, padahal ia ahli neraka. Sebaliknya, ada yang tampak sangat buruk akhlaknya di dunia, ternyata ia termasuk calon penghuni surga. Sungguh cuma Allah yang berhak menilai, bukan?

Bisakah engkau menarik kesimpulan dari tulisanku di atas. Kesimpulanku adalah seperti ini. Tak ada yang tahu kadar keimanan seseorang. Hanya Dia yang menggenggam waktu sajalah Yang Maha Tahu. Hanya waktu sajalah yang bisa menjawab.

Apa yang kita saksikan sekarang belum merupakan akhir perjalanan. Jadi jangan menilai orang-orang yang kau temui di sepanjang perjalanan hidupmu.
- Mereka yang pakai jilbab belum tentu lebih baik dari mereka yang tidak (own journey!)
- Mereka yang menghidupkan sunnah nabi (celana ngatung, baju gamis, abaya, janggut, dahi hitam seperti ahli sujud) belum tentu lebih baik dari mereka yang licin mulus dan rapi.
- Mereka yang bercadar belum tentu lebih baik dari mereka yang berjilbab biasa-biasa saja.
Hanya Allah Yang Tahu. Benar-benar hanya Allah sajalah Yang Maha Tahu.

So just mind your own business. Urus dirimu sendiri sajalah. Perbaiki diri. Reformasi. Rekonstruksi. Jangan merasa baik dulu. Jangan cepat puas. Latih diri mulai dari sekarang. Sehingga kita bisa konsisten berjalan di jalan yang lurus hingga ajal menjelang.

****Benar-benar spekulasi membuat tulisan tentang agama, while me myself really know nothing about it. Semoga Allah maafkan jika ada yang khilaf dalam tulisan ini. Kesempurnaan hanya milikMu, kekhilaf-alfaan adalah milik Dwindria Dini Zakaria.****

0 comments:

 

Simply Dini Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting