Selasa, 09 September 2008

KEMATIAN

Hari ini seorang saudara yang kebetulan bekerja membantu pekerjaan rumah sedang berduka. Empat puluh hari setelah kematian ayahnda tercinta, saudara kandungnya menyusul. Innalillahi wainnaillahi rojiun. Sepanjang pagi hingga sore, kesedihan merudung menyelimuti wajahnya. Aku hampir-hampir bisa melihat hatinya yang gerimis. Dua kematian orang-orang tersayang sungguh membawa lara. Aku hanya bisa menghiburnya dengan kata-kata “sabar ya Mbak” saja. Sesungguhnya kata-kata penghiburan yang aku keluarkan, aku sendiri meragukannya. Tidak bisa aku, khususnya AKU, bayangkan kehilangan dua orang sekaligus.

Aku sendiri tidak yakin bisa sabar, apabila kematian menimpa orang-orang tersayang. Sabar dengan kematian hanya milik orang-orang yang berilmu, sedang diri selalu merasa miskin ilmu. Melihatnya duduk di pinggir tangga dan meratap membuatku berpikir tentang aku. Apabila kelak datang hari dimana aku menerima berita kematian orangtuaku, apakah aku akan meratap juga? Apakah aku akan menangis satu hari satu malam? Apakah aku cukup berilmu untuk tidak melakukan dua hal itu? Sungguh, itu akan menjadi hal yang berat. Aku rasa aku tidak akan pernah siap dan ikhlas. Mohon ampunanMu untuk itu Ya Rabb…

Kematian adalah hal yang absolute. Beberapa orang bijak selalu mengatakan bahwa kita semua akan mati. Tinggal menunggu giliran. Seperti antri dalam satu barisan dan sewaktu-waktu dipilih acak, dengan hak pilih di tanganNya. Sungguh Maha Kuasa Allah Azza Wa Jalla pemilik seluruh jiwa raga kita. Apabila Ia berkehendak, maka dengan mudah direnggutNya jiwa dari raga. Tak peduli itu adalah orang-orang terkasihmu. Tak peduli bahwa kau belum merasa puas berkumpul dengan mereka di dunia.

Perasaan sayang yang melimpah ruah untuk orangtua membuat kematian itu sendiri terasa menakutkan. Bagiku, cita-cita tertinggi adalah berkumpul selamanya dengan keluarga besar di surga Allah. Ini membawaku untuk terus memperbaiki diri dari sekarang. Semoga Allah SWT mengijabahi harapanku yang satu itu, dan meridhoi semua usahaku ke jalan yang lurus. Amin.

0 comments:

 

Simply Dini Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting