Kamis, 26 Mei 2011

In memoriam: Ustadzah Yoyoh Yusroh



Masih segar dalam ingatan, kematian salah seorang tokoh muslimah kebanggaan Indonesia, ustadzah Yoyoh Yusroh beberapa hari silam. Bagi mereka yang dekat dan mengenal beliau, kematiannya menorehkan kesedihan sekaligus banyak pelajaran berharga.

Bagi yang mengenalnya justru setelah kematiannya, jenazahnya yang sedang tersenyum cukuplah untuk menggambarkan bahwa beliau adalah sosok yang teramat istimewa.

Dari kesaksian-kesaksian baik yang diungkap beberapa sahabat, kesan-kesan indah dari seseorang yang bahkan baru bertemu beliau dalam hitungan menit, terlukis jelas bahwa beliau sosok yang ramah, bersahabat dan penuh empati. Seorang wartawan yang akan mewawancarai beliau di pagi hari, malah ditawari sarapan pagi karena yakin bahwa wartawan itu pastilah belum sempat sarapan. (dikutip dari http://twitter.com/ridlwanjogja)

Sebagai anggota dewan, dengan mudah kita bisa menemukan beberapa kesaksian-kesaksian baik dari rekan sesama politisi. “Bu Yoyoh adalah sosok yang sangat bersahaja, mudah bergaul, dan kerap memberikan motivasi pada fraksi lain” Ruhut Sitompul. “Cerdas, santun, dan rendah hati, sederhana dan bersahaja” Tantowi Yahya (Republika online)
Menurut Tantowi tidak ada sifat–sifat sirik dan benci yang biasa dimiliki oleh seorang politisi terhadap temannya dalam satu komisi. “Bagi bu Yoyoh, tidak ada kompetisi dalam teman sesama anggota satu komisi.”

Penulis Pipiet Senja menulis dalam Kompasiana: “Sosok ini sungguh perempuan pilihan, karena tak pernah mengatakan lelah kepada siapapun yang ingin curhatan, konsultasi. Ya, bahkan dalam kesibukan maha pun dia selalu menyediakan waktu bagi jamaah taklimnya. Patutlah disayangi ummat, karena telah banyak waktu dan pikirannya yang tercurah untuk sesamanya. Bagiku, dia satu-satunya perempuan hebat, sudah kaya raya, berilmu tinggi, tetapi tetaplah bersahaja dan rendah hati, setiap waktu jika dimintai bantuan secepatnya mengulurkan tangan.” (http://sosbud.kompasiana.com/2011/05/22/perempuan-pilihan-itu-telah-pergi-selamat-jalan-saudariku-yoyoh-yusroh/)

Dan masih banyak lagi cerita-cerita kegigihan, semangat juang, keistiqomahan beliau, dari lisan para sahabat muslimah yang tertulis maupun yang tidak. Bahkan beberapa hari setelah beliau berpulang, di majelis-majelis ilmu, melalui lisan para murobbiyah, sosok beliau masih dikenang-kenang. Wanita muslimah ini sungguh harum namanya. Sosok yang sungguh sangat pantas dijadikan tauladan kesholihan seorang wanita.

KH Hilmi Aminuddin ketika menyampaikan takziyah di rumah duka “Saya dapat ucapan takziah dari seluruh dunia. Dari jalur Gaza, mujahidin Palestina semua berdoa utk almarhumah. Kehilangan Yoyoh adalah kehilangan bagi dakwah internasional. Pasukan perdamaian TNI di Darfur Sudan juga kirim takziah. “

“Yoyoh berhasil membawa bantuan masy Indonesia ke jalur Gaza. Membantu buat rumah sakit di Gaza dan lobi perdamaian Sudan.”

Inilah contoh akhlakul karimah. “Inilah akhwat prestatif jaman ini, patut diteladani. Kehadirannya menggenapkan, kehilangannya mengganjilkan, keberadaannya menebar manfaat, inspirasi, dan menggerakkan, demikian pula kepergiannya tetap menjadi hikmah kemanfaatan dan inspirasi bagi orang2 yang mencintai kebaikan, dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Dihormati bahkan oleh orang yang berbeda keyakinan, benar-benar penebar rahmat” (blog ibu Didin Kristinawati: http://www.ruangmuslim.com/tafakur/4532-mengenang-ustzh-yoyoh-yusroh-bagaimana-kita-akan-diingat-nanti.html)

Kesaksian-kesaksian baik dari orang yang telah berpulang adalah penegas kedudukannya di akhirat kelak.
Diriwayatkan dari Anas (bin malik) : (iringan orang yang mengantar) jenazah lewat dan orang-orang memujinya. Nabi Muhammad Saw bersabda, “ucapan itu telah menguatkan (wajabat) dia”. Kemudian (iringan orang yang mengantar) jenazah lainnya lewat dan orang-orang memburukkannya. Nabi Muhammad Saw bersabda, “ucapan itu telah menguatkan (wajabat) dia”. Umar bin Al Khattab ra. Bertanya kepada Rasulullah Saw, “apa maksud anda menguatkan (wajabat) dia?”. Nabi Muhammad Saw bersabda, “kamu telah memuji orang ini maka surga ditegaskan untuknya; dan kamu memburukkan yang lainnya, maka neraka telah ditegaskan untuknya. Kamu semua adalah saksi Allah di muka bumi”.

Diriwayatkan dari Umar ra. : Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “apabila ada empat orang bersaksi terhadap kebaikan (kesalehan) seorang muslim, maka Allah akan menganugerahkan surga”, kami bertanya,”bagaimana jika tiga orang?” Nabi Muhammad Saw menjawab, “bahkan tiga orang”. Kemudian kami bertanya, “bagaimana jika dua orang”. Nabi Muhammad Saw menjawab, “bahkan dua orang”. Kami tidak bertanya bagaimana jika satu orang yang bersaksi.

Ibu, dengan segala kerendahan hati aku merangkum tulisan sederhana tentangmu. Sungguh jarang aku menyaksikan kematian seorang wanita yang cerita-cerita sesudah kepergiannya adalah padat dan mulia. Hamparan kisah hidupmu di dunia, bagaimana Alloh menutupmu dengan kematian, dan kesaksian-kesaksian setelah engkau pergi, sungguh menjadi cambuk untukku pribadi. Akan dibawa kemana jasad ini, akan seperti apa mengisi hidup? How do I want to be remembered?

Terima kasih bu Yoyoh. Semoga Alloh hadiahkan kepadamu jannatul firdaus, dan Alloh kumpulkan engkau dengan orang-orang sholeh seperti isi sms terakhirmu : “Ya Robb aku sedang memikirkan posisiku kelak di Akhirat. Mungkinkah aku berdampingan dengan penghulu para wanita, Khadijah Al Qubro yang berjuang dengan harta dan jiwanya? Atau dengan Hafshah yang dibela Allah saat akan dicerai karena Showwamah dan qowwahmahnya? Atau dengan Aisyah yang telah hafal 3500-an hadits, sedang aku… ehm, 500 juga belum. Atau dengan Ummu Sulaim yang shobirah. Atau dengan Asma yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad. Atau dengan siapa ya Allah? Tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliyah mereka sehingga aku laik bertemu mereka bahkan bisa berbincang dengan mereka di Taman FirdausMu”.

Amiin allahumma aminn..

0 comments:

 

Simply Dini Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting