Kamis, 09 Februari 2012

Jilbab : bersegera dalam ketaatan

Dulu aku pernah menulis sesuatu yang salah tentang jilbab, maka ijinkan aku untuk menebus kesalahanku dengan tulisan sederhana ini *tulisan sederhana dalam blog sangat sederhana:D

Bismillah, semoga Alloh mengampuniku..

Aku teringat tulisan seorang teman dalam sebuah statusnya di facebook, dia menyitir kata-kata Asma Nadia, penulis kesayanganku, yang ternyata adalah penulis kesayangannya juga. Kalimatnya seperti ini: “Jilbab hati dulu atau fisik dulu? jilbab fisik dulu, agar bebas dari tak menuruti perintah Allah. Pelan-pelan kondisikan hati..”
Dari rangkaian kalimat sederhana nan cantik di ataslah akan kumulai tulisan ini.
Apabila seorang muslimah ragu atau lebih parah lagi, tidak berpikir untuk memakai jilbab, maka mungkin dia harus membaca kisah ketika ayat tentang jilbab diturunkan:

Al-Bukhâri meriwayatkan dari ‘Aisyah ra. berkata:
Semoga Allah merahmati kaum wanita yang hijrah pertama kali,
ketika Allah menurunkan firman-Nya, “Dan hendaklah mereka
mengenakan kain kerudung mereka diulurkan ke kerah baju
mereka.” (QS. an-Nûr [24]: 31). Maka kaum wanita itu
merobek kain sarung mereka (untuk dijadikan kerudung) dan
menutup kepala mereka dengannya.

Abû Dawud telah mengeluarkan hadits dari Shafiyah binti
Syaibah dari ‘Aisyah ra.:
Sesungguhnya beliau saw. menuturkan wanita Anshar, kemudian
beliau memuji mereka, dan berkata tentang mereka dengan baik.
Beliau saw. berkata, “Ketika diturunkan surat an-Nûr: 31 (tentang
kewajiban memakai penutup kepala/kerudung,), maka
mereka mengambil kain sarungnya, kemudian merobeknya dan
menjadikannya sebagai kain penutup kepala (kerudung).”

Apabila dibaca dengan iman, maka dengan terang benderang dapat dilihat bahwa bukanlah menunggu akhlak dan pribadi yang sempurna untuk kemudian berhijab, namun semata-mata untuk b.e.r.s.e.g.e.r.a d.a.l.a.m k.e.t.a.a.t.a.n

Dan apabila sebagian dari mereka berdalih untuk menyempurnakan akhlak dulu lalu kemudian memakai jilbab, maka kisah di atas langsung membantahnya.

Maka c.u.k.u.p.l.a.h dan cukuplah kisah di atas sebagai eksekusi diri untuk berhijab. Saksikanlah ketaatan buta yang diperlihatkan oleh para shohabiyyah yang hidup pada zaman nabiullah SAW.

Mereka, kaum yang hidup pada zaman nabi Muhammad adalah sebaik-baik ummat yang pernah hidup di muka bumi ini yang layak kita teladani tingkat kepatuhannya.

Kurangilah pertimbangan atau menimbang-nimbang, karena di sela-sela timbang-menimbang ini, setan-setan ramai berbisik, akhirnya niatan berjilbab menjadi urung. Kita tidak tahu kapan maut menjemput. Janganlah sampai maut menjemput tatkala ada salah satu perintah Allah yang tak sampai kita tunaikan.

Semoga tulisan sederhana ini bisa menjadi cambuk untuk terus menyempurnakan diri.

0 comments:

 

Simply Dini Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template and web hosting