Bertelanjang kaki menawarkan sekelumit tenaga ala kadarnya kami berjalan. Menyeruak ke dalam pasar mencari sosok-sosok bersahabat. Yang tak kan mengumpat bila kami datangi, tak kan mendengus menampar harga diri. Kaki kami menapak bersahabat dengan tanah pasar yang lusuh. Jari-jari berubah warna tak mampu kami selimuti bahkan dengan sandal paling murah sekalipun.
Kami mengulur tangan pada plastik-plastik berisi ikan, sayuran, tempe, tahu. Menawarkan energi masa kecil kami untuk mengangkat. Kami mulia. Kami bukan peminta-minta. Kami buruh angkut pasar yang terhormat. Kami mulia, semulia angan-angan sekolah yang makin jauh tertiup angin.
Minggu, 28 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar