Aku adalah sebuah laptop. Pasrah dipangku seorang yang eksploitatif. Semena-mena menatap layarku, brutal menekan keypadku. Menumpahkan tulisan-tulisan tak bermutu yang sebau muntahan asam lambung orang sakit. Ia kira ia berbakat. Panggil seseorang berteriak di depan mukanya please.
Tapi aku cuma sebuah laptop. Bukan pemegang kendali. Aku pasrah dengan bokong yang kian panas. Namun pemegang kendali belum puas. Aku pasrah ditelan ide-ide semrawut yang tumpah ruah di atas kertas putih virtual. Panggil seseorang akhiri saja penderitaanku. Mungkin dengan mematikan arus listriknya? Please?
Minggu, 28 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar