Aku senang dan antusias menemukan bahwa daerah tempat berlabuhnya mama papa di masa pensiunnya adalah daerah yang sangat ideal. Terletak di pinggiran kota Malang, Sawojajar bersikap sangat hangat pada para “manula pensiunan” itu. Tidak hanya penduduknya, namun juga akses jalannya. Kemana-mana sangat dekat. Ke jajanan kaki lima, ke pasar, ke mesjid, ke ruko-ruko yang berjualan aneka macam keperluan rumah tangga, bahkan dekat pula ke sebuah panti asuhan yang bisa dipandang sebagai ladang buat beramal.
Mereka tidak perlu ke pusat kota Malang untuk membeli kebutuhan. Cukup ke luar dari komplek, semua keperluan tersedia. Dan yang paling penting, terdapat banyak keluarga-keluarga dan kerabat yang 24 jam sigap membantu mama papa dengan ikhlas. Mama papa sudah sepuh, segala keterbatasan menyergap. Energi tidak sekuat dulu lagi. Gerakan tubuh sudah lamban. Ketergantungan pada keluarga terdekat menjadi sangat tinggi. Maka melihat mama papa dikelilingi oleh keluarga yang siap sedia membantu mereka, membuatku banyak-banyak bersyukur pada Allah SWT.
Pada suatu hari, membonceng di belakang sepeda motor papa, aku memuji-muji dan menyatakan kelegaanku atas semua ini. Aku juga mengucapkan selamat karena pilihan papa mama memilih tinggal di kota Malang sudah tepat. Papa mengendarai motornya perlahan. Dari belakang hanya bisa kulihat papa menyimak semua kalimatku. Beliau tidak mengatakan apa-apa. Aku tidak bisa melihat wajahnya. Namun begitu berucap serangkaian kalimat, hatiku menjadi gerimis mendengarnya. “Tapi apalah arti semuanya Neng, tanpa Kamal di dekat rumah…”
Pada suatu hari, membonceng di belakang sepeda motor papa, aku memuji-muji dan menyatakan kelegaanku atas semua ini. Aku juga mengucapkan selamat karena pilihan papa mama memilih tinggal di kota Malang sudah tepat. Papa mengendarai motornya perlahan. Dari belakang hanya bisa kulihat papa menyimak semua kalimatku. Beliau tidak mengatakan apa-apa. Aku tidak bisa melihat wajahnya. Namun begitu berucap serangkaian kalimat, hatiku menjadi gerimis mendengarnya. “Tapi apalah arti semuanya Neng, tanpa Kamal di dekat rumah…”
0 comments:
Posting Komentar